Selasa, 30 November 2010

makalah kebudayaan


BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Kebudayaan selalu terbuka dan cair sifatnya (Kayam, 1987:309). Kebudayaan bukanlah sesuatu yang statis. Orang-orang yang terlibat dalam suatu kebudayaan selalu memproses unsur yang datang dari luar yang dianggap cocok dengan kebudayaan mereka sekaligus juga mempertahankan unsur-unsur lama yang dianggap masih sesuai untuk mereka. Pembangunan – ditinjau dari sudut dialektika perkembangan masyarakat – adalah metodologi sekaligus prasarana pengembangan struktur dan kebudayaan masyarakat. Oleh Umar Kayam, pembangunan dengan sendirinya akan menyeret pada perubahan sosial. Masyarakat memiliki keluwesan untuk menciptakan prasarana dan sarana baru sesuai dengan sistem nilai mereka. Meski begitu, pembangunan menghadapi dilemanya sendiri khususnya dilema yang dihadapi oleh masyarakat berkembang (agraris-tradisional) menuju proses perubahan ke masyarakat modern-maju (industri). Dilema itu antara tercerabut atau musnahnya sama sekali nilai-nilai budaya tradisi untuk diganti oleh nilai-nilai baru yang modern dan berkiblat pada nilai-nilai industri dan organisasi modern. Namun, sebenarnya pilihan itu tidak lah tidak dapat ditawar lagi. Ada media-media yang dapat menjembatani memperhitungkan sejak semula strategi pembangunan sebagai proses kebudayaan.
Artikel Arturo Escobar mengkaji pembangunan pada negara-negara Dunia Ketiga dan peran antropolog dalam proses tersebut. Sejak pertengahan tahun 1970-an, antropolog mulai memasuki ranah terapan dengan ikut dalam proyek-proyek pembangunan di negara-negara Dunia Ketiga. Banyak dari mereka terjun dalam ranah terapan sebagai ahli kebudayaan dalam aktivitas pembangunan. Dalam pandangan penulis, antropolog pembangunan justru memperkuat model-model pembangunan yang etnosentris dan mendominasi. Jika dulu proyek-proyek pembangunan dihadapkan pada kegagalan pembangunan dengan pendekatan yang terorientasi ekonomi, maka proyek-proyek pembangunan yang kini difokuskan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan di negara-negara berkembang lebih difokuskan pada aspek kebudayaan. Kecenderungan baru ini lah yang membuka peluang lebar pada antropolog-antropolog dalam program-program pembangunan. Mereka berargumen bahwa keberadaan mereka membantu mengedepankan faktor-faktor sosial dan budaya dalam aktivitas pembangunan. Namun, Escobar mempertanyakan apakah benar para antropolog memiliki kontribusi unik terhadap pembangunan karena kelebihan pengetahuan (kebudayaan) mereka? Hal ini disebabkan argumentasinya bahwa antropolog pembangunan terlalu mengikuti sistem pengetahuan dan kekuasaan yang terpusat pada Barat.
Antropologi pembangunan dan sejarah antropologi terapan

BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Kebudayaan
            Secara etemologis kebudayaan berasal dari bahasa sangsekerta “budhayah”, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Sedangkan ahli antropologi yang memberikan definisi tentang kebudayaan secara sistematis dan ilmiyah adalah E.B. Tylor dalam buku yang berjudul “primitive culture”bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan lain, serta kebiasaan yang di dapat manusia sebagai anggota masyarakat. Pada sesi yang agak berbeda koentjaraningrat mendifinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan yang harus di dapatkanya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Dari beberapa pengertian tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.
            Secara lebih jelas dapat di uraikan sebagai sebagai berikut:
1.      kebudayaan adalah segala sesuatu yang di lakukan dan di hasilkanmanusia,dan meliputi:
a.       kebudayaan material (bersifat jasmaniyah ), yang meliputi benda-benda ciptaan manusia, misalnya kendaraan, alat rumah tangga, dll.
b.      Kebudayaan  non material (bersifat rohaniyah), yaitu semua hal yang tak dapat di lihat dandi raba, missalnya agama, bahasa, ilmu pengetahuan, dan sebagainya.
2.      kebudayaan itu tidak di wariskan secara generatif (biologis), melainkan hanya mungkin di peroleh dengan cara belajar.
3.      kebuyaan di peroleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tanpa masyarakat kemungkinanya sangat kecil untuk membentuk kebudayaan. Sebaliknya, tanpa kebudayaan tidak mungkin manusia (secara individual maupun kelompok) dapat mempertahankan kehidupanya.
Jadi, kebudayaan adalah kebudayaan manusia. Hampir semua tindakan manusia adalah kebudayaan.
B. Pengertian Pembangunan
Teori pembangunan dalam ilmu sosial dapat dibagi ke dalam dua paradigma besar, modernisasi dan ketergantungan (Lewwellen 1995, Larrin 1994, Kiely 1995 dalam Tikson, 2005). Paradigma modernisasi mencakup teori-teori makro tentang pertumbuhan ekonomi dan perubahan sosial dan teori-teori mikro tentang nilai-nilai individu yang menunjang proses perubahan. Paradigma ketergantungan mencakup teori-teori keterbelakangan (under-development) ketergantungan (dependent development) dan sistem dunia (world system theory) sesuai dengan klassifikasi Larrain (1994). Sedangkan Tikson (2005) membaginya kedalam tiga klassifikasi teori pembangunan, yaitu modernisasi, keterbelakangan dan ketergantungan. Dari berbagai paradigma tersebut itulah kemudian muncul berbagai versi tentang pengertian pembangunan.
 Pengertian pembangunan mungkin menjadi hal yang paling menarik untuk diperdebatkan. Mungkin saja tidak ada satu disiplin ilmu yang paling tepat mengartikan kata pembangunan. Sejauh ini serangkaian pemikiran tentang pembangunan telah ber­kembang, mulai dari perspektif sosiologi klasik (Durkheim, Weber, dan Marx), pandangan Marxis, modernisasi oleh Rostow, strukturalisme bersama modernisasi memperkaya ulasan pen­dahuluan pembangunan sosial, hingga pembangunan berkelan­jutan. Namun, ada tema-tema pokok yang menjadi pesan di dalamnya. Dalam hal ini, pembangunan dapat diartikan sebagai `suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk me­menuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi (Nugroho dan Rochmin Dahuri, 2004). Tema pertama adalah koordinasi, yang berimplikasi pada perlunya suatu kegiatan perencanaan seperti yang telah dibahas sebelumnya. Tema kedua adalah terciptanya alternatif yang lebih banyak secara sah. Hal ini dapat diartikan bahwa pembangunan hendaknya berorientasi kepada keberagaman dalam seluruh aspek kehi­dupan. Ada pun mekanismenya menuntut kepada terciptanya kelembagaan dan hukum yang terpercaya yang mampu berperan secara efisien, transparan, dan adil. Tema ketiga mencapai aspirasi yang paling manusiawi, yang berarti pembangunan harus berorientasi kepada pemecahan masalah dan pembinaan nilai-nilai moral dan etika umat.

2.1 Sistem Budaya dan Sistem Sosial pembangunan
            Sistem sosial dan sistem budaya merupakan bagian dari kerangka budaya. Ketiga system tersebut secara analisis dapat di bedakan. System social lebih banyak dibahas oleh ilmu sosiologi,sementara itu system budaya banyak di kaji dalam ilmu budaya. Dan pembangunan lebih cendrung terhadap perekonomian
            System di artikan sebagai kumpulan bagian-bagian yang bekerja bersama sama untuk melakukan suatu maksud.
            System budaya merupakan wujud yang abstrak dari kebudayaan.sistem budaya atau koltural system merupakan ide-ide dan gagasan manusia yang hidup bersama dalam suatu masyarakat. Gagasan tersebut tidak dalam keadaan berdiri sendiri, akantetapi berkaitan dan menjadi suatu system.dengan demikian, system budaya adalah bagian dari kebudayaan yang di artikan pula adat istiadat. Adat istiadat mencakup system nilai budaya, system norma, norma-norma menurut pranata-pranata yang ada didalam masyarakat yang bersangkutan, termasuk norma agama.
            Fungsi sistem budaya adalah menata dan memantapkan tindakan tindakan serta tingkahlaku manusia. Proses belajar dari system budaya ini di lakukan melalui proses pembudayaan atau institutionalization (pelembagaan).dalam proses ini, individu mempelajari dan menyesuaikan alam fikiran serta sikapnya dengan adat adat, system norma, dan peraturan yang hidup dalam kebuayaan. Proses ini di mulai sejak kecil, di mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, mula-mula meniru berbagai macam tindakan. Setelah itu menjadi pola yang mantap, dan mengatur tindakanya.
            Sedangkan, system social pertama kali diperkenalkan oleh Talcott parsons.konsep stuktur social di gunakan untuk menganalisis realitas social sehingga system social menjadi mudal analisis terhadap organisasi social.konsep system social adalah alat Bantu untuk menjelaskan kelompok kelompok manusia. Merupakan suatu system.
            Parsons menyusun strategi untuk menganalisis fungsional yang meliputi semua system social. Termasuk hubungan berdua, kelompok kecil, keluarga, organisasi social, termasuk masyarakat secara keseluruhan ada empat unsure dalam system social yaitu:
(1)   dua orang atau lebih
(2)   terjadi interaksi di antara mereka,
(3)   interaksi yang di lakukan selalu bertujuan, dan
(4)   memiliki struktur, symbol, dan harapan-harapan bersama yang di pedomaninya (sulaiman, 1998).
Lebih lanjut, sulaiman mengutip pendapat parsons yang berpendapat bahwa suatu system social akan berfungsi apabila empat persyaratan di bawah ini terpenuhi. Ke empat persyaratan itu meliputi:
1.                  adaptasi, menunjuk pada keharusan bagi system system soial  untuk menghadapi lingkungan .
2.                  mencapai tujuan, merupakan persyaratan fungsional bahwa tindakan itu di arahkan pada tujuan tujuannya.
3.                  integrasi, merupakan persyaratan yang berhubungan dengan interelasi antara para anggota dalam system social
4.                  pemeliharaan pola pola tersenbubyi, merupakan konsep latent (sembunyi) pada titik berhentinya suatu interaksi akibat kejenuhan sehingga tunduk pada system social lainnya yang mungkin terlibat.
Lebih lanjut, parsons menjelaskan bahwa dalam suatu system social terdapat
            Dengan demikian system social dan budaya akan menjadi dasar pijakan dalam menata pembangunan nasional jika sytem social mampu merujuk pada konsep ideology social yang  mampu menjadi Agent Of Change

2.2 Budaya Suku Bangsa di Indonesia
            Terbetuknya keberanekaan suku bangsa di Indonesia disebabkan oleh awal mula kedatangan nenek moyang Bangsa Indonesia ke Nusantara. Sebagian besar penduduk di Nusantara berasal dari ras Proto Melayu dan Mongoloid (China), namun ada pula sebagian kecil berasal dari ras Negroid. Kemudian di Nusantara mereka mengembangkan kebudayaan mereka dan menyesuaikan dengan alam dan tantangan kehidupan yang ditemuinya. Sehingga di setiap daerah menciptakan tradisi dan kebudayaannya masing-masing. Meskipun mereka sama-sama berasal dari ras yang sama akan tetapi karena tantangan kehidupan, alam dan lingkungan yang bebeda sehingga melahirkan kebudayaan yang berbeda pula. Ada yang mendapat tantangan hidup di tepi laut, di gunung-gunung batu, di lahan-lahan yang subur, ataupun di daerah rawa-rawa. Di tempat mereka yang baru masing-masing menghadapi tantangan hidup yang berbeda, sehingga untuk menjawabnya mereka pun mencari cara yang berbeda pula. Demikian pula dalam menanggapi alamnya mereka pun melakukan dengan berbagai cara.
            Meskipun serumpun orang Bugis, Makassar, Mandar, mungkin Toraja memiliki perbedaan kebudayaan dan pola kemasyarakatannya. Seperti halnya di Sumatra antara orang Aceh, Padang, Minang, dan mungkin Batak juga terdapat perbedaan-perbedaan. Di Pulau Jawa  dan Madura antara orang Jawa, Sunda, dan Betawi juga memiliki perbedaan. Perbedaan-perbedaan itu dapat dikenali dengan mengamati perilaku/ aktifitas kehidupan mereka dalam memberikan jawaban terhadap tantangan hidupnya dan menanggapi alamnya.
Dalam perkembangan kemudian masing-masing suku bangsa yang sudah mulai terbentuk tersebut kemudian pula mendapat pengaruh dari kebudayaan luar. Mulanya mendapat pengaruh kebudayaan Hindu yang datang dari India, kemudian kebudayaan Islam yang datang dari Arab, dan kebudayaan Eropa yang dibawah oleh bangsa penjajah yang mencari rempah-rempah.
            Masing masing kebudayaan tersebut meninggalkan anasir-anasir kebudayaannya dalam masyarakat di Nusantara. Kebudayaan Hindu, Islam, dan Eropa yang juga membawa agama Kristen dapat ditemukan pada suku bangsa yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Hampir di seluruh Nusantara bekas kebudayaan Hindu masih dapat dijumpai hingga dewasa ini terutama pada masyarakat Jawa dan Bali. Di sana kita masih dapat menemui candi-candi dan berbagai ritual dalam penganut agama Hindu.
Kebudayaan Islam demikian pula dapat ditemukan di hampir semua pelosok Nusantara. Di mana-mana terdapat masjid dan berbagai tradisi dan ritual/ibadah menurut ajaran Islam. Demikian halnya dengan pengaruh kebudayaan Barat dan Kristen, yang biasanya dikenal sebagai pelopor kebudayaan modern.


2.3 Multi Etnik dan Pembangunan Bangsa


Bangsa Indonesia sebagai sebuah bangsa yang memiliki etnik yang cukup banyak seharusnya menyadari bahwa bangsa ini memiliki banyak manusia unggul di dalamnya. Kebudayaan harus dipandang secara relatif, bahwa semua kebudayaan memiliki keunggulannya masing-masing yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya.
Dalam konfigurasi kebudayaan Indonesia ini ada suku bangsa yang unggul karena kemampuannya mengatasi tantangan hidup di laut sehingga ia dikenal sebagai suku bangsa yang gagah perkasa di laut. Tetapi ada juga suku bangsa yang unggul karena mampu menghadapi tantangan hidupnya di gunung-gunung batu atau di hutan-hutan, dan ada pula suku bangsa yang unggul menghadapi tantangan hidupnya di daerah rawa-rawa. Masing-masing etnik ini unggul di alamnya masing-masing dan belum tentu unggul jika mereka dipertukarkan ke alam yang lain.
Dengan demikian maka terlihatlah keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Hal ini harus disadari oleh masing-masing etnik bahwa mereka memiliki kelebihan dan kekurangan, demikian halnya dengan etnik lainnya mereka pun pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Pandangan seperti ini dalam kebudayaan disebut sebagai relativisme kebudayaan.
Menyadari relativisme ini maka sudah semestinya dibangkitkan suatu sikap hidup untuk menyatukan semua potensi unggul yang dimiliki masing-masing suku bangsa. Setiap kelebihan atau keunggulan suatu suku bangsa dijadikan suatu kekuatan bersama untuk menutupi kelemahan suku bangsa lainnya dan demikian pula sebaliknya. Sehingga dengan demikian kekuatan Bangsa Indonesia yang besar ini akan menjadi lebih unggul dengan adanya hubungan saling kerjasama dan bersatupadu.
Masing-masing etnik yang ada di Nusantara ini harus menunjukkan rasa bangga terhadap suku bangsanya karena menyadari memiliki keunggulan, namun pada saat yang bersamaan ia pun harus menunjukkan rasa hormat dan penghargaannya kepada suku bangsa yang lain yang juga memiliki keunggulan yang berbeda dari dirinya yang akan mengisi kekurangannya.
Berbekal kesadaran ini proses akulturasi dan asimilasi kebudayaan pun akan terjadi dengan baik. Adalah bukan dosa bagi suatu kebudayaan mengadopsi kebudayaan lain untuk dia miliki sebagai kebudayaannya dan sebaliknya memberikan kebudayaan yang baik yang dimilikinya kepada kebudayaan lain untuk dimiliki pula. Saling beri dan menerima kebudayaan yang baik adalah suatu hal yang lazim terjadi dalam pergaulan kebudayaan di muka bumi ini.
Dengan kesadaran seperti ini maka setiap etnik akan menjaga dirinya dan juga menjaga etnik lain yang juga adalah bagian dari keutuhan dirinya. Jika hal ini dapat tercipta kehidupan setiap suku bangsa akan senantiasa terjaga dengan baik karena selain ia menjaga dirinya ada pihak lain yang ikut melindunginya pula.













makalah pendidikan puasa


KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Segala puji dan syukur penulis ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberikan berkat, anugerah dan karunia yang melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dalam mata kuliah Pendidikan Agama islam Jurusan sitem informasi di UNIVERSITAS ISLAM MADURA, adapun judul Penulisan makalah ini adalah "Tasawuf ". Walaupun banyak kesulitan yang penulis harus hadapi ketika menyusun pe- nulisan makalah ini, namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, akhir- nya tugas ini dapat diselesaikan dengan baik.
Wassalamualaikum wr.wb

DAFTAR ISI

Halaman judul
Kata pengantar…………………………………………………………………………...…….1
Daftar isi………………………………………………………………………………………..2
Bab I pendahuluan……………………………………………………………………….…….3
Bab II pembahasan ……………………………………………………………………….……4
              a.   PENGERTIAN PUASA…………………………………………………….…….4
              b.   MACAM-MACAM PUASA………………………………………………..……5
              c.   HIKMAH-HIKMAH PUASA…………………………………………………...10
bab III Penutup………………………………………………………………………………..12
a.       kesimpulan…………………………………………………………………..…..12
daftar pustaka……………………………………………………………………………..…..13


                                                                        BAB I
    PENDAHULUAN

Pembahasan puasa sangat penting untuk dimunculkan. Mengingat banyaknya problematika / permasalahan yang terjadi di masyarakat. Pertama dikalangan sosial yang mempunyai cita-citamodern. Karena itu kita sebagai generasi muda islam dituntut untuk memahami suatu hukum dengan secara hatihati karena dewasa ini kita telah tahu non muslim telah menggunakan hal tersebut menjadi senjata ampuh untuk menyesatkan syariat Islam dan mengotori kesucian Al-Qur’an.  Meraka melancarkan tuduhan, pelecehan dan sebagainya terhadap syariat islam. Sehingga kaum muslim terkecoh terhadap celaan-celaan terhadap syariat islam mengakibatkan banyak yang mengingkari adanya puasa dan membantah terhadap suatu kebenaran. Oleh karena itu, pandang kami perlu untuk menyusun sebuah makalah yang membahasa tentang puasa serta permasalahannya dan manfaat-manfaat atau hikmah-hikmah bagi orang muslim. Ibadah puasa banyak mengandung aspek sosial, karena lewat ibadah ini kaum muslimin ikut merasakan penderitaan orang lain yang tidak dapat memenuhi kebutuhan pangannya seperti yang lain. Ibadah puasa juga menunjukkan bahwa orang-orang beriman sangat patuh kepada Allah karena mereka mampu menahan makan atau minum dan hal-hal yang membatalkan puasa.
                                                                BAB II
                                                          PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PUASA
Sebelum kita mengkaji lebih jauh materi puasa, terlebih dahulu kita akan mempelajari pengertian puasa menurut bahasa dan menurut istilah
Shoumu menurut bahasa Arab menahan dari segala sesuatu seperti menahan tidur, menahan berbicara, menahan makan dan sebagainya. Secara istilah puasa adalah menahan segala yang membukakan puasa sejak mulai terbit fajar hingga terbenam matahari disertai dengan niat.
Artinya: “Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar” (QS. Al-Baqarah: 187)
Yang dimaksud dengan menahan segala yang membukakan puasa adalah segala hal yang membatalkan puasa seperti berikut:
1. Makan dan minum dengan sengaja
Bagi orang yang makan dan minum dengan sengaja wajib mengqodhonya menurut semua ulama mazhab. Namun apabila ia lupa kalau ia sedang berpuasa maka, puasanya tidak batal, dan tidak perlu diqadha
2. Bersetubuh pada siang hari dengan sengaja
Sepasang suami isteri bersetubuh pada siang hari pada saat puasa akan batal puasanya dan wajib mengqadha dan membayar fidiyah. Allah menghalalkan suami istri bersetubuh pada malam hari, firman allah surat al-Baqarah ayat 187 yang berbunyi:
Artinya : “Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu (QS. Al-Baqarah:187)
3. Mengeluarkan mani dengan sengaja
Mengeluarkan mani dengan sengaja dapat membatalkan puasa. Bahkan menurut Imam Hambali, keluar madzi pun dapat membatalkan puasa.
4. Muntah dengan sengaja
Menurut pendapat Immamiyah, Syafi’i dan Maliki sepakat bahwa muntah membatalkan puasa dan wajib diqadha. Menurut Hanafi orang muntah tidak batal puasanya kecuali kalau muntahnya memenuhi mulut. Sedangkan menurut faham Hambali, ada yang sepakat bahwa muntah dengan terpaksa tidak batal puasa. dan sebagainya.
5. Berbekam
Menurut hambali berbekam merupakan pembatal puasa. Mereka berpendapat bahwa yang berbekam dan yang dibekam puasanya sama-sama batal.
6. Disuntik dengan benda cair
Menurut ulama mazhabsecara sepakatdisuntik dengan benda cair dapat membatalkan puasa. Bagi yang disuntik, wajib mengqadha’. Namun menurut pendapat Imamiyah menambah dengan membayar kifarah, kalau yang tidak disuntik tidak betul-betul dalam keadaan kritis
7. Bercelak
Bercelak juga dapat membatalkan puasa, begitulah menurut pendapat Maliki khusunya, dengan syarat dia bercelak pada waktu siang, dan dia merasakan rasa celak sampai kerongkongan.
8. Orang yang menyelamkan kepalanya dengan air bersama badannya atau tidak dengan badannya
Hal ini menurut pendapat mayoritas Imamiyah. Dan yang melakukannya wajib mengqadha’-nya dan membayar kifarah. Tetapi menurut pendapat ulama lain hal ini tidak membatalkan puasa.
9. Orang yang sengaja melamakan dirinya berada dalam junub pada bulan Ramadhan sampai terbitnya fajar.
Hal ini menurut pendapat Imamiyah, dan yang melakukannya wajib mengqadha’-nya dan membayar kifarah. Tetapi menurut pendapat ulama lain hal ini tidak membatalkan puasa.
Puasa merupakan salah satu rukun dari beberapa rukun islam. Orang yang mengingkari puasa berarti ia keluar dari islam, karena puasa seperti sholat, yaitu ditetapkan dengan keharusan. Firman Allah surat al-Baqarah ayat 183:
Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”(QS. Al-Baqarah: 183)
Ayat ini menunjukkan bahwa puasa bukan hanya diwajibkan kepada kaum muslimin saja, akan tetapi puasa merupakan syariat allah yang telah dikenal semua agama yang berketuhanan, dengan cara yang bermacam-macam menurut agama yang mereka anut. Dengan demikian bahwa Allah SWT telah mewajibkan pada kita untuk berpuasa sebagai kewajiban yang menyeluruh diantara pemeluk-pemeluk agama yang lain diantara ummat manusia sejak masa lampau .

B. MACAM-MACAM PUASA
I. Puasa wajib
Puasa ini dikerjakan bagi orang-orang dewasa, berakal sehat dan mampu melaksanakan puasa. Adapun macam-macam puasa adalah sebagai berikut:
1. Puasa di bulan Ramadhan
Puasa ramadhan adalah puasa yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan yang dilaksanakan selama 29 atau 30 hari. Puasa dimulai pada terbit fajar himgga terbenam matahari.
Puasa ramadhan ini ditetapkan sejak tahun ke-2 H. Puasa ini hukumnya wajib, yaitu apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan akan mendapat dosa.
Bulan Ramadhan menurut pandangan orang-orang mukmin yang berfikir adalah merupakan bulan peribadatan yang harus diamalkan dengan ikhlas kepada Allah SWT. Harus kita sadari bahwa Allah Maha Mengetahui segala gerak-gerik manusia dan hati mereka .Dalam pelaksanaannya, khusus puasa Ramadhan, kita akan menjumpai beberapa masalah yang penting dipecahkan antara lain:
a. Cara penempatan waktu.
Cara mengetahui puasa ini ada 2 macam yaitu: hisab dan rukyat. Kemajuan teknologi beakangan ini dirasakan semakin mudahkan proses hisab dan rukiyah tersebut. Disiplin ilmu astronomi dan kelengkapan teknologi semacam planetrium atau teleskop atau secara khusus ilmu falaq yang berkembang di dunia Islam, semuanya mendukung vadilitas penetapan waktu puasa.
Rukyat : adalah suatu cara untuk menetapkan awal awal bulan Ramadhan dengan cara melihat dengan panca indera mata timbulnya / munculnya bulan sabit dan bila uadara mendung atau cuaca buruk. Sehingga bulan tidak bisa dilihat maka hendaknya menggunakan istikmal yaitu menyempurnakan bulan sya’ban menjadi 30 hari. Di Indonesia pelaksanaan rukyat untuk penetapan puasa Ramadhan telah dikoordinasi oleh Departemen Agama (DEPAG) RI.
Hisab : adalah suatu cara untuk menetapkan awal bulan Ramadhan dengan cara menggunakan perhitungan secara atsronomi, sehingga dapat ditentukan secara eksak letak bulan. Seperti cara rukyat yang telah dikoordinasikan oleh pemerintah, maka cara hisab pun sama. Di Indonesia penetapan awal dan akhir bulan Ramadhan ini dengan cara yang manapun memang telah diambil kewenangan koordinatifnya oleh pemerintah.
Adapun lembaga-lembaga keagamaan seperti Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah, PERSIS, Jami’at al-Khair dan sebagainya berfungsi sebagai pemberi masukan hasil rukyat dan hisabnya dalam rangka pengambilan ketetapan awal dan akhir Ramadhan oleh pemerintah.
Firman Allah SWT surat Yunus ayat 5:
Artinya:“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang Mengetahui”.(QS. Yunus :5)
Sabda Nabi SAW
Artinya:“Dari Abu Umar ra: bahwasanya Rasulullah SAW, menceritakan bulan Ramadhan lalu memukul kedua tangannya lalu bersabda: “Bulan adalah itu sekian dari sekian bulan,kemudian beliau melengkungkan ibu jarinya pada perkataan yang ketiga kali (termasuk menunjukkan bahwa bulan itu jumlahnya terdiri dari 29 hari), maka berpuasalah kamu karena melihat bulan. Jika kamu sekalian tidak dapat memelihatnya karena tertutup awan / mendukung, maka pastikanlah bilangan itu menjadi 30 hari.(HR. Muslim)
b. Berpuasa di daerah kutub
Daerah kutub sebagai daerah yang nampak berberad dengan daerah lainnya sebahagian besar bumi lainnya, ini membutuhkan konsep hukum dan ayuran-aturan keagamaan yang berbeda pula.
Menurut Syekh Muhammad Syaltut dalam bukunya yang berjuduk “Al-Fatawa” (fatwa-fatwa) disebutkan bahwa hanya ada dua alternatif hukum bagi penduduk daerah kutub dalam melaksanakan ibadah shalat dan khusunya puasa yaitu :
1) Karena di daerah kutub tidak berlaku batasan-batasan waktu sebagaimana di belahan bumi normal, maka hukum yang berkenaan dengan ibadah sholat dan puasa dua ibadah yang pelaksanaannya sangat dibatasi oleh unsur keteraturan waktu tidak berlaku. Penduduk daerah kutub dibebaskan dari kewajiban shalat dan puasa.
2) Meskipun kondisinya demikian nilai hukum tetap berlaku di daerah kutub, sebab ajaran islam berlaku untuk segala kondisi dan tempat. Karena itu ketentuan dipakai untuk daerah kutub adalah mengambil persamaan dengan daerah yang lainnya yang paling dekat.
2. Puasa Nazar
Puasa nazar adalah orang yang bernazar puasa karena mengiginkan sesuatu, maka ia wajib puasa setelah yang diinginkannya itu tercapai, dan apabila puasa nazar itu tidak dilaksanakannya maka ia berdosa dan ia dikenakan denda / kifarat .
Misalnya bernazar untuk lulus keperguruan tinggi, maka ia wajib melaksanakan puasa nazar tersebut apabila ia berhasil.
Ibnu Majjah meriwayatkan, bahwa seorang wanita bertanya kepada Nabi Muhammad SAW.
Artinya:“Sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia. Ia mempunyai nazar berpuasa sebelum dapat memenuhinya. Rasulullah SAW menjawab: “Walinya berpuasa untuk mewakilkannya”.
3. Puasa Kifarat
Puasa kifarat adalah puasa untuk menembus dosa karena melakukan hubungan suami isteri (bersetubuh) disiang hari pada bulan Ramadhan, maka denda (kifaratnya) berpuasa dua bulan berturut-turut
II. Puasa Sunnah
Puasa sunnah adalah puasa yang bila dikerjakan mendapat pahala dan apabila dikerjakan tidak mendapat dosa. Adapun puasa sunnah adalah sebagai berikut:
1. Puasa enam hari pada bulan syawal
Disunnahkan bagi mereka yang telah menyelesaikan puasa Ramadhan untuk mengikutinya dengan puasa enam hari pada bulan Syawal. Pelaksanaannya tidak mesti berurutan, boleh kapan saja selama masih dalam bulan Syawal, karena puasa enam hari pada bulan Syawal ini sama dengan puasa setahun lamanya. Akan tetapi diharamkan pada tanggal 1 syawal karena ada chari raya Idul Fitri. Dalam sebuah hadits dikatakan yang artinya: Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan, kemudian diikuti dengan berpuasa enam hari pada bulan Syawal, maka sama dengan telah berpuasa selama satu tahun" (HR. Muslim).
2. Puasa Arafah
Orang yang tidak melaksanakan ibadah haji, disunnatkan untuk melaksanakan puasa pada tanggal sembilan Dzulhijjah atau yang sering disebut dengan puasa Arafah. Disebut puasa Arafah karena pada hari itu, jemaah haji sedang melakukan Wukuf di Padang Arafah. Sedangkan untuk yang sedang melakukan ibadah Haji, sebaiknya tidak berpuasa. Nabi Muhammad SEW bersabda:
Dari Abu Qotadah al-Anshory Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah ditanya mengenai puasa hari Arafah, lalu beliau menjawab: "Ia menghapus dosa-dosa tahun lalu dan yang akan datang.: (Riwayat Muslim)
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang untuk berpuasa hari raya arafah di Arafah. (Riwayat Imam Lima selain Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah dan Hakim. Hadits munkar menurut Al-'Uqaily.)
3. Puasa Senin Kamis
Rasulullah saw bersabda yang Artinya dari Aisyah : Nabi Muhammad SAW memilih waktu puasa hari senin kamis.
4. Puasa pada bulan sya’ban
Dalam berbagai keterangan disebutkan bahwa Rasulullah saw berpuasa pada bulan Sya'ban hampir semuanya. Beliau tidak berpuasa pada bulan tersebut kecuali sedikit sekali . Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini yang artinya: Siti Aisyah berkata: "Adalah Rasulullah saw seringkali berpuasa, sehingga kami berkata: "Beliau tidak berbuka". Dan apabila beliau berbuka, kami berkata: "Sehingga ia tidak berpuasa". Saya tidak pernah melihat Rasulullah saw berpuasa satu bulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan. Dan saya juga tidak pernah melihat beliau melakukan puasa sebanyak mungkin kecuali pada bulan Sya'ban" (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Puasa As-Syura’
Puasa ini dikerjakan pada tanggal sembilan dan sepuluh Muharram. Hadist Rasulullah Saw yang berbunyi: "Rasulullah saw bersabda: "Puasa Asyura itu (puasa tanggal sepuluh Muharram), dihitung oleh Allah dapat menghapus setahun dosa yang telah lalu" (HR. Muslim). Demikian juga sunnah hukumnya melakukan puasa pada tanggal sembilan Muharram. Hadist Rasulullah: Ibn Abbas berkata: "Ketika Rasulullah saw berpuasa pada hari Asyura', dan beliau memerintahkan untuk berpuasa pada hari tersebut, para sahabat berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya hari Asyura itu hari yang dimuliakan oleh orang Yahudi dan Nashrani". Rasulullah saw menjawab: "Jika tahun depan, insya Allah saya masih ada umur, kita berpuasa bersama pada tanggal sembilan Muharramnya". Ibn Abbas berkata: "Belum juga sampai ke tahun berikutnya, Rasulullah saw keburu meninggal terlebih dahulu" (HR. Muslim).
III. Puasa Haram
1. Puasa pada tanggal 1 syawal dan 10 Dzulhijjah
Artinya: "Rasulullah saw melarang puasa pada dua hari: Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha" (HR. Bukhari Muslim).
2. Puasa Hari Tasyrik tanggal 11, 12, 13 bulan Dzulhijjah
Para ulama juga telah sepakat bahwa puasa pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah) diharamkan. Hanya saja, bagi orang yang sedang melaksanakan ibadah haji dan tidak mendapatkan hadyu (hewan sembelihan untuk membayar dam), diperbolehkan untuk berpuasa pada ketiga hari tasyrik tersebut. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini:

Artinya: Siti Aisyah dan Ibn Umar berkata: "Tidak diperbolehkan berpuasa pada hari-hari Tasyrik, kecuali bagi yang tidak mendapatkan hadyu (hewan sembelihan)" (HR. Bukhari).
3. Puasa pada hari yang diragukan (hari syak/hari ragu)
Apabila seseorang melakukan puasa sebelum bulan Ramadhan satu atau dua hari dengan maksud untuk hati-hati takut Ramadhan terjadi pada hari itu, maka puasa demikian disebut dengan puasa ragu-ragu dan para ulama sepakat bahwa hukumnya haram. Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah saw:
Artinya: Rasulullah saw bersabda: "Seseorang tidak boleh mendahului Ramadhan dengan jalan berpuasa satu atau dua hari kecuali bagi seseorang yang sudah biasa berpuasa, maka ia boleh berpuasa pada hari terebut" (HR. Bukhari Muslim).
IV. Puasa Makruh
1. Berpuasa pada hari jum’at
Berpuasa hanya pada hari Jum'at saja termasuk puasa yang makruh hukumnya, kecuali apabila ia berpuasa sebelum atau setelahnya, atau ia berpuasa Daud lalu jatuh pas hari Jumat, atau juga pas puasa Sunnat seperti tanggal sembilan Dzuhijjah itu, jatuhnya pada hari Jum'at. Untuk yang disebutkan di akhir ini, puasa boleh dilakukan, karena bukan dengan sengaja hanya berpuasa pada hari Jum'at.
Dalil larangan hanya berpuasa pada hari Jum'at saja adalah:

Artinya: Rasulullah saw bersabda: "Seseorang tidak boleh berpuasa hanya pada hari Jum'at, kecuali ia berpuasa sebelum atau sesudahnya" (HR. Bukhari Muslim).
2. Puasa setahun penuh (puasa dahr)
Puasa dahr adalah puasa yang dilakukan setahun penuh. Meskipun orang tersebut kuat untuk melakukannya, namun para ulama memakruhkan puasa seperti itu. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini:
Artinya: Umar bertanya: "Ya Rasulallah, bagaimana dengan orang yang berpuasa satu tahun penuh?" Rasulullah saw menjawab: "Ia dipandang tidak berpuasa juga tidak berbuka" (HR. Muslim).
3. Puasa Wishal
Puasa wishal adalah puasa yang tidak memakai sahur juga tidak ada bukanya, misalnya ia puasa satu hari satu malam, atau tiga hari tiga malam. Puasa ini diperbolehkan untuk Rasulullah saw dan Rasulullah saw biasa melakukannya, namun dimakruhkan untuk ummatnya. Hal ini berdasarkan hadits berikut:
Artinya: Rasulullah saw bersabda: "Janganlah kalian berpuasa wishal" beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali. Para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, anda sendiri melakukan puasa wishal?" Rasulullah saw bersabda kembali: "Kalian tidak seperti saya. Kalau saya tidur, Allah memberi saya makan dan minum. Oleh karena itu, perbanyaklah dan giatlah bekerja sekemampuan kalian" (HR. Bukhari Muslim).
C. HIKMAH-HIKMAH PUASA
1. Bertakwa dan menghambakan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, takwa adalah meninggalkan keharaman, istilah itu secara mutlak mengandung makna mengerjakan perintah, meninggalkan larangan , Firman Allah SWT: Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”(QS. Al-Baqarah: 183)
2. Puasa adalah serupa dengan revolusi jiwa untuk merombak cara dan kebiasaan yang diinginkan oleh manusia itu, sehingga mereka berbakti pada keinginannya dan nafasnya itu berkuasa padanya
3. Puasa menunjukkan pentingnya seseorang merasakan pedihnya laparmaupun tidak dibolehkan mengerjakan sesuatu. Sehingga tertimpa pada dirinya dengan suatu kemiskinan atau hajatnya tidak terlaksana. Dengan sendirinya lalu bisa merasakan keadaan orang lain, bahkan berusaha untuk membantu mereka yang berkepentingan dalam hidup ini.
4. Puasa dapat menyehatkan tubuh kita, manfaat puasa bagi kesehatan adalah sebagai berikut:
a) Puasa membersihkan tubuh dari sisa metabolisme. Saat berpuasa tubuh akan menggunakan zat-zat makanan yang tersimpan. Bagian pertama tubuh yang mengalami perbaikan adalah jaringan yang sedang lemah atau sakit.
b) Melindungi tubuh dari penyakit gula. Kadar gula darah cenderung turun saat seseorang berpuasa. Hal ini memberi kesempatan pada kelenjar pankreas untuk istirahat. SepertiAnda ketahui, fungsi kelenjar ini adalah menghasilkan hormon insulin.
c) Menyehatkan sistem pencernaan. Di waktu puasa, lambung dan sistem pencernaan akan istirahat selama lebih kurang 12 sampai 14 jam, selama lebih kurang satu bulan. Jangka waktu ini cukup mengurangi beban kerja lambung untuk memroses makanan yang bertumpuk dan berlebihan.Puasa mengurangi berat badan berlebih. Puasa dapat menghilangkan lemak dan kegemukan, secara ilmiah diketahui bahwa lapar tidak disebabkan oleh kekosongan perut. Tetapi juga disebabkan oleh penurunan kadar gula dalam darah
BAB III
                                                                    PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Puasa adalah menahan diri dari segala yang membatalkan mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari disertai dengan niat
2. Awal ditetapkannya puasa ramadhan yaitu pada tahun 2 Hijriyah
3. Pelaksanaan puasa sudah diwajibkan atas umat tedahulu sebelum nabi Muhammad
4. Puasa bukan membuat kita sakit, akan tetapi dapat menyehatkan kita.
5. Ada keringanan bagi orang-orang yang tidak bisa melasanakan puasa karena hal-hal tertentu seperti sakit, musafir, sudah tua dan lain-lai

                                                     DAFTAR PUSTAKA

Bahreisy Husein, “Pedoman Fiqih Islam”, Al-Ikhlas, Surabaya, 1981

Hasan Halim Abdul, “Tafsir Ahkam”, Kencana Prendala Media Grup, Jakarta, 2006

Mughniyah Jawad Muhammad, “Fiqih Lima Mazhab”, Lentera, Jakarta, 2004

Rasyid Sulaiman, H. “Fiqh Islam”, At-Tahirijah, Jakarta

Sabiq Sayyid, “Fiqh Sunnah 12”, Penerbit Pustaka, Bandung, 1988

Suparta, DR. H, “Fiqh Madrasah Aliyah X”, CV. Toha Putra, Semarang, 2004

Syarabasyi Ahmad, Bahreisj Husein, “Himpunan Fatwa”, Al-Ikhlas, Surabaya, 1987

TIM MPGMP – PAI. “Pendidikan Agama Islam”, Telaga Mekar, Medan, 2004

Senin, 29 November 2010

cara membaca kitab kuning

sebelum kita melangkah lebih jauh tentang cara membaca kitab kuning
yang harus di langkai adalah ,
1= memahami nahwu
2=memahami sorrof
3=sering memparaktekkan
4=menguasai ma'na
jika anda ingin tau tentang ilmu nahmu yang faktis, da jika anda ingin tau tentang ilamu sorrof
silahkan hubungi blog ini: www.alda mylove.blogdpot.com

Minggu, 28 November 2010

menfaat sistem informasi

KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum wr. wb
Puji dan syukur pantas kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayat-Nya . sehingga panulis bisa menyelasaikan makalah ini , dengan tema contoh-contoh teknologi informasi di nagara kita suatu memfaat”
Adapun makalah ini di susun guna memenuhi tugas kelompok
Semester ganjil mata kuliah “pengantar TI” di Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan.
Sholawat dan salam semuga terjurah limpahkan ke pada penerang dunia yaitu nabi kita nabi Muhammad SAW. Yang telah mengangkis kita dari alam ke bodohan di bawa kealam ilmiyah.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan serta dorongan dari berbagai pihak  kecil,
Kemungkinan makalah ini tidak bisa di selesaikan tepat pada waktunya, oleh karena itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

Yth. Dosen: Ibu Yanur Rahmati. S. com 
 yang tercinta

Sehabat-sehabat seperjuang di kelas SI beserta seluruh mahasiswa/i jurusan teknik sistem informasi angkatan 2010/2011 yang telah cukup banyak membantu.

Semuga allah SWT akan memberikan balasan yang berlipat ganda.
kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dank kekurangan dalam penulisan makalah ini . untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak, demi penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata kami mengharapkan semuga makalah ini dapat bermenfaat bagi penilis khususnya dan para pembaca umumnya.
Wassalamu alaikum wr. wb     



DAFTAR ISI
Halaman judul
Kata pengantar…………………………………………………………………………………1
Daftar isi……………………………………………………………………………………….2
Bab I Pendahuluan……………………………………………………………………………..3
a.       Latar blakang………………………………………………………………………...4
b.       ru musan masalah……………………………………………………………………5
c.       batasan masalah……………………………………………………………………..6
Bab II pembahasan…………………………………………………………………………….5
         a.    informasi ……………………………………………………………………………5
         b.   data versus informasi………………………………………………………………...5
         c.    konsep dasar informasi……………………………………………………………...6
         d.    pengolahan data……………………………………………………………………..6
         e.    test kebutuhan informasi………………………………………………………… …8  
         f.     siklus informasi……………………………………………………………………..8
         g.     kualitas informasi………………………………………………………………….10
         h.     nilai informasi……………………………………………………………………..11
         i.      informasi dan tingkat manjemen………………………………………………….11
         j.      system informasi…………………………………………………………………..12
         k.     mamfaat system informasi…………………………………...……………………12
         l.      pemakai sistem infornasi…………………………………………………….……12
         m.    komponen system informasi……………………………………………………....13
         n.     kegiatan system informasi……………………………………………...…………13
         o.     detail komponen system ianformasi………………………………………………14
p.     system informasi bisnis…………………………………………………………. .15
Bab III penutup………………………………………………………………………………16
kesimpulan………………………………………………………………………..……16Daftar pustaka………………………………………………………………………………..17
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran.Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik.
Ditemukannya sejumlah identitas ganda yang dimiliki sejumlah teroris dan anggota masyarakat yang sempat diperiksa kepolisian, pemalsuan paspor oleh para penjahat kerah putih, serta kasus surat “peringatan” dari Direktorat Pajak belum lama ini yang ternyata banyak salah sasaran memiliki benang merah yang sama. Hal-hal tersebut menghangatkan kembali diskursus tentang buruknya tata kependudukan di Indonesia.
Berbagai anomali administrasi itu mengindikasikan tidak adanya kesungguhan dalam merapikan data kependudukan yang sesungguhnya sangat penting. Data yang ada ternyata tidak akurat, tidak relevan, dan tidak diintegrasikan oleh instansi-instansi terkait. Akibatnya, pada level pemerintahan, nyaris tidak ada manfaat sama sekali yang bisa diperoleh dari data kependudukan tersebut. Pada saat yang sama masyarakat sudah kadung memandang sinis bahwa surat-surat kependudukan bahkan yang paling mendasar sekalipun (Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk, dan Surat Izin Mengemudi) dianggap sebagai sesuatu yang kegunanaannya tidak lebih dari “sekedar jaga-jaga saat ada insfeksi”.
Problem-problem diatas, dapat teratasi lewat pembangunan tata pemerintahan, termasuk kependudukan, berbasis elektronik (electronic based government, e-government). Secara pragmatis, e-government dapat meningkatkan efisiensi sekaligus menekan praktek penyimpangan administrasi negara. Lebih mendasar lagi, dari kaca mata politik demokrasi, melalui tiga kerangka kerjanya, yang terdiri atas e-government consultation, dan e-decision-making, komitmen dan keberhasilan pemerintah suatu negara, dalam menyelenggarakan e-government dapat dijadikan indikator kesediaan pemerintah tersebut dalam berbagi informasi dan pengetahuan dengan warganya.
B. RUMUSAN MASALAH
            Berdasrakan latar belakang masalah diatas maka dalam rumusan masalah dalam penelitian adalah perkembangan teknologi di nagara kita ?
C. BATASAN MASALAH
            Batasan masalah dalam penulisan makalah ini di fokoskan perkembangan di nagara kita dan conyoh-contohnya.


BAB II
PEMBAHASAN

A: INFORMASI

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalamtubuh manusia, seperti halnya
 informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan 
perkembangannya, 
sehinggaterdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan.Akibat 
bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaanakan mengalami ketidakmampuan 
mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu,
 yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. 
Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. 
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat
 atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital)
dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business syIstem). Menyiapkan langkah
 atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.

B: DATA VERSUS INFORMASI

a.       Data adalah deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi 
(data is the description of things and events that we face).
b.      Data bisnis (business data) adalah deskripsi organisasi tentang sesuatu 
(resources) dan kejadian (transactions) yang terjadi
(business data is an organization's description of things (resources) 
and events (transactions) that it faces).
c.       Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan 
 kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat  tertentu. 
Sebagai contoh, 
dalam dunia bisnis kejadian-kejadian nyata  yang sering terjadi adalah perubahan 
dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Misalnya penjualan adalah transaksi 
perubahan nilai  barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata
 (fact and entity) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat,
 benda   dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.  Sumber dari informasi adalah
 data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data-item.
 Data merupakan bentuk yang belum dapat  memberikan manfaat yang besar bagi 
penerimanya, sehingga perlu suatu 
         model yang nantinya akan dikelompokkan dan diproses untuk menghasilkan 
 informasi. Hal tersebut dapat dilihat dalam contoh kasus sebagai berikut ; 
didalam kegiatan suatu perusahaan, dari  hasil transaksi penjualan oleh sejumlah salesman, 
dihasilkan sejumlah faktor-faktor yang merupakan data dari penjualan pada 
suatu periode tertentu. Faktur-faktur penjualan tersebut masih belum dapat 
memberikan informasi 
yang baik bagi manajemen. Untuk pengambilan keputusan bagi manajemen,
 maka faktur-faktur tersebut harus diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi. Sesudah diolah, 
akan dapat diperoleh informasi, antara lain mengenai :
a.       Laporan penjualan penjualan setiap salesman, yang berfungsi untuk 
         memberikan besarnya komisi dan bonus.
b.      Laporan penjualan setiap daerah, yang berfungsi untuk pelaksanaan 
         promosi dan periklanan.
c.       Laporan penjualan setiap jenis barang, yang berfungsi untuk mengontrol 
         persediaan barang dan untuk mengevaluasi barang yang tidak atau kurang 
         laku terjual.

C: KONSEP DASAR INFORMASI

Terdapat beberapa definisi, antara lain : 
a.       Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
         bagi yang menerimanya.
b.      esuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat
 ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian
Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik,  
akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi  akan dilakukan.
c.       Data organized to help choose some current or future action or nonaction 
         to fullfill company goals (the choice is called business decision making).

D: PENGOLAHAN DATA

         Adalah masa atau waktu yang digunakan untuk mendeskripsikan perubahan 
bentuk data menjadi informasi yang memiliki keguanaan (data processing is 
the term used to describe changes performed on data to produce purposeful information).
Operasi yang dilakukan dalam pengolahan data :
 
1 Data input
   a)    Recording transaction data ke sebuah pengolahan data medium 
          (contoh, punching number ke dalam kalkulator).
   b)         Coding transaction data ke dalam bentuk lain (contoh, converting 
          atribut kelamin female ke huruf F).
   c)    Storing data or information untuk pengambilan keputusan (potential 
          information for future).
2. Data transformation
    a)  Calculating, operasi aritmatik terhadap data field.
    b)  Summarizing, proses akumulasi beberapa data (contoh, menjumlah 
         jumlah jam kerja setiap hari dalam seminggu menjadi nilai total jam  kerja perminggu).
   c)  Classifying data group-group tertentu :
       c.1) Categorizing data kedalam group berdasar karakteristrik tertentu 
              (contoh, pengelompokkan data mahasiswa berdasar semester aktif).  
       c.2) Sorting data kedalam bentuk yang berurutan (contoh, pengurutan 
              nomor induk karyawan secara ascending).
      c.3) Merging untuk dua atau lebih set data berdasar kriteria tertentu 
              (menggabungkan data penjualan bulan Januari, Februari dan Maret 
              kedalam group triwulanan).
      c.4) Matching data berdasar keinginan pengguna terhadap group data 
             (contoh, memilih semua karyawan yang total pendapatannya lebih 
             dari 15 juta pertahun).
3. Information output
   a) Displaying result, menampilkan informasi yang dibutuhkan pemakai 
       melalui monitor atau cetakan.
   b) Reproducing, penyimpanan data yang digunakan untuk pemakai lain yang membutuhkan. 
   c) Telecommunicating, penyimpanan data secara elektronik melalui saluran 
       komunikasi 
 
 
 
 
 
 
 
  +--------+
  :            :                                  __________________
  :  M  S  :       Data  Input          :                                                 :      Information Output
  :  A  T   : =============> :              Data             : ====================>
  J   E   :    (Transaction)          :     Transformation   :              (Report)
  :  O  P   :                                  __________________
  R  S   :                                  :                                 :
  :            :                                  :                                 :
  :            :_____________________________________________________
  :            :                                  :                                 :
  :    F      :      * Record              :       * Calculate        :     * Display
  :   U      :                                  :                                 :
  :   N      :      * Code                 :       * Summarize     :    * Reproduce 
  :   C      :                                  :                                 :
  :   T       :      * Store                 :       * Classify          :    * Telecommunicate
  :    I       :                                  :                                 :
  :   O      :      * Select                :                                 :
  :   N      :                                  :                                 :
  :            :                                  :                                 : 
  +--------+                                  :                                 :
               Gambar 1.2 : Proses Utama dan Fungsi Pengolahan Data

E: TEST KEBUTUHAN INFORMASI

 
Terdapat 4 tes untuk menjelaskan sebuah pesan yang spesifik dalam informasi :
1.      Kepada siapa (pembuat keputusan) informasi ditujukan ? 
          (to whom (which decision maker) is the message intended ?)
2.      Untuk keputusan spesifik apa informasi ditujukan ? 
          (for what specific decision is the message intended ?)
3.       Sejauh mana informasi dapat digunakan untuk mendeteksi dan memecahkan 
          masalah ? (how is the message used to detect or resolve the condition)
4.       Sejauh mana (kapan) tingkat pembuatan keputusan ? 
         (how often (when) is the decision made ?)

F: SIKLUS INFORMASI

 
         Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya,
 perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi.
 Pertama-tama data dimasukkan ke dalam model yang umumnya memiliki urutan proses tertentu dan pasti, 
setelah diproses akan dihasilkan informasi tertentu yang bermanfaat bagi penerima (level management) sebagai dasar 
dalam membuat suatu keputusan atau melakukan tindakan tertentu, Dari keputusan atau tindakan tersebut 
akan menghasilkan atau diperoleh kejadian-kejadian tertentu yang akan digunakan kembali sebagai data y
ang nantinya akan dimasukkan ke dalam model (proses), begitu seterusnya. Dengan demikian akan membentuk 
suatu siklus informasi (information cycle)atau siklus pengolahan data (data processing cycles), seperti gambar berikut :
 
 +--------------+
 :    Proses    :
                                                     +------>:   (Model)   :-------+
                                                     :          +--------------+         :
:                                           :
:                                           :
  +--------------+                       +-----------------+
                                        :     Input      :                        :       Outpu       :
                                        :     (Data)    :                        :  (Information) :
  +--------------+                       +------------------+
                                                 ^                                                :
                                                 :                                                 :
                                       +--------------+                        +-----------------+
                                        :      Data     :                          :    Penerima     :
                                        : (Kejadian) :                          :       (User)      :
                                       +--------------+                        +-----------------+
                                                 ^                                               :
                                                 :                                                :
                                       +--------------+                        +-----------------+
                                        :      Hasil     :                         :   Keputusan   :
                                        :   tindakan   :                         :    tindakan     :
                                       +--------------+                         +----------------+
                                                ^                                                :
                                                :                                                 :
                                               +------------------------------------+
                                                 Gambar 1.3 : Siklus informasi
 
 

G: KUALITAS INFORMASI

Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau 
ditentuka 3 hal, yaitu :
a.       Relevan (relevancy)
Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. 
Relevansi informasi untuk tiap-tiap 
orang satu dengan yang lainnya  berbeda. Misalnya informasi mengenai 
sebab-musabab kerusakan mesin 
 produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan
 lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan
* How is the message used for problem solving (decision masking) ?
b.      Akurat (accuracy)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau  menyesatkan,
 dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
 Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan
 atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut.   
 Komponen akurat :
         b.1)      Completeness ; Are necessary message items present ?
Berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki 
kelengkapan yang baik, karena bila informasi 
yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhi 
dalam pengambilan keputusan atau menentukan
 tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap 
kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
         b.2) Correctness ; Are message items correct ?
         b.3) Security ; Did the message reach all or only the intended systems  users ?
c.      Tepat waktu (timeliness)
         Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). 
         Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau 
         digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal 
         atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan 
         mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, 
         mengolah dan mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru. 
         * How quickly is input transformed to correct output ?
d.      Ekonomis (Economy)
         * What level of resources is needed to move information through
          the problem-solving cycle ?
e.       Efisien (Efficiency)
         * What level of resources is required for each unit of information output ?
f.       Dapat dipercaya (Reliability)

H: NILAI INFORMASI

         Ditentukan dari :
a.        Manfaat (use)
b.       Biaya (cost)
 
+---------------------------------------------------------------------------------------------+
: Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif                 :
: dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi     :
: tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang,           :
: tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.                                                                  :
: Pengukurannya dapat menggunakan analisis cost effectiveness atau        :
: cost benefit.                                                                                                          :
+---------------------------------------------------------------------------------------------+

I: INFORMASI DAN TINGKAT MANAJEMEN

         Berdasarkan tingkatan manajemen, informasi dapat dikelompokkan berdasar 
penggunanya, yaitu  :
a.       Informasi Strategis
         Digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, mencakup informasi       
       eksternal (tindakan pesaing, langganan),
 rencana perluasan perusahaan dan sebagainya.
b.      Informasi Taktis
         Digunakan untuk mengambil keputusan jangka menengah, mencakup informasi 
         trend penjualan yang dapat dipakai untuk menyusun rencana-rencana 
         penjualan.
c.       Informasi Teknis
         Digunakan untuk keperluan operasional sehari-hari, informasi persedian 
         stock, retur penjualan dan laporan kas harian.
 
 
 
+-----------------------------------------------------------------------------------------------------+
: Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna                               :
: bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan      : 
: informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan          :  
: untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang                            :
: diambilnya.                                                                                                                      :
+-----------------------------------------------------------------------------------------------------+

J: SISTEM INFORMASI

         Dapat didefinisikan sebagai 
a.       Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-
         komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
b.      Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan  
 memberikan informasi bagi pengambil
 keputusan dan/atau untuk   mengendalikan organisasi.
c.        Suatu sistem didalam suato organisasi yang mempertemukan kebutuhan 
  pengolahan transaksi, mendukung 
operasi, bersifat manajerial, dan  kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
 menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan,

K: MANFAAT SISTEM INFORMASI

a.        Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, 
mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan s
ebagai salah satu produk atau pelayanan mereka. 
b.      Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan  
membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
c.       Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan 
pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.

L: PEMAKAI SISTEM INFORMASI

         Sebagian besar sistem informasi berlandaskan komputer terdapat di dalam 
suatu organisasi dalam berbagai jenis. Anggota organisasi adalah pemakai 
informasi yang dihasilkan sistem tersebut termasuk manajer yang bertanggung 
atas pengalokasian sumber daya untuk pengembangan dan pengoperasian perusahaan.

M: KOMPONEN SISTEM INFORMASI

a.       Hardware
         Terdiri dari komputer, periferal (printer) dan jaringan.
b.      Software
            Merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk         
 memerintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu. 
          Software dapat digolongkan menjadi Sistem Operasi (Windows 95 dan NT), 
         Aplikasi (Akuntansi), Utilitas (Anti Virus, Speed Disk), serta Bahasa (3 GL dan 4 GL).
C.       Data
         Merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.
d.      Prosedur
         Dokumentasi prosedur/proses sistem, buku penuntun operasional (aplikasi)  dan teknis.
e.       Manusia
         Yang terlibat dalam komponen manusia seperti operator, pemimpin sistem 
          informasi dan sebagainya. Oleh sebab itu perlu suatu rincian tugas yang  jelas.

N: KEGIATAN SISTEM INFORMASI

a.       Input
         Menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses.
b.      Proses
         Menggambarkan bagaimana suatu data di proses untuk menghasilkan suatu 
informasi  yang bernilai tambah.
c.       Output
         Suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses di atas tersebut.
d.      Penyimpanan
          Suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.
e.        Control
          Suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan 
         sesuai dengan yang diharapkan.
 
Dalam mendisain dan menganalisa sistem informasi, perlu menerapkan 
pengetahuan dari berbagai macaam bidang. Suatu sistem informasi melibatkan 
orang-orang pada berbagai tingkat di dalam sebuah organisasi, komputer, 
program, dan prosedur serta personil untuk mengoperasikan sistem.
Bidang-bidang seperti manajemen, perilaku organisasi, teknik industri, 
ilmu komputer, teknik elektro, komunikasi, psikologi dan lain-lain semuanya 
memiliki peranan penting dalam membuat, mempelajari dan mendisain sistem 
informasi. Apabila Sistem Informasi digunakan dalam mendukung kegiatan 
manajemen, maka sistem tersebut disebut SIM (Sistem Informasi Manajemen). 
 
+------------------------------------------------------------------------------------------------------+
: Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah kumpulan dari sistem manajamen       :
: atau sistem yang menyediakan informasi yang bertujuan mendukung operasi         : 
: manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi yang cenderung    : 
: berhubungan dengan pengolahan informasi yang berbasis pada komputer                    : 
: (computer base information processing) dengan mempertimbangkan informasi      : 
: apa, untuk siapa, dan kapan harus disajikan.                                                                       :
+------------------------------------------------------------------------------------------------------+
 
SIM tergantung dari besar kecilnya organisasi yang dapat terdiri dari sistem-sistem informasi :
a.  Akuntansi (Accounting Information Systems)
b.  Pemasaran (Marketing Information Systems)
c.  Penyediaan (Inventory Information Systems)
d.  Personalia (Personnel Information Systems)
e.  Distribusi (Distribution Information Systems)
f.  Pembelian (Purchasing Information Systems)
g.  Kekayaan (Treasury Information Systems)
h.  Analisis Kredit (Credit Analysis Information Systems)
i.  Penelitian dan Pengembangan (Research and Development Information Systems)
j.  Teknik (Engineering Information Systems)

O: DETAIL KOMPONEN SISTEM INFORMASI

a.        Blok  Masukan (Input Block)
                Meliputi, metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan,
    dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
b.      Blok Model (Model Block)
         Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang 
          berfungsi memanipulasi data untuk keluaran tertentu.
c.        Blok Keluaran (Output Block)
         Berupa keluaran dokumen dan informasi yang berkualitas. 
d.      Blok Teknologi (Technology Block)
         Untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, 
menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta 
membantu pengendalian dari  sistem secara keseluruhan.
e.       Blok Basis Data (Database Block)
         Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan            
 di perangkat keras komputer dan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
f.       Blok Kendali (Controls Block)
         Meliput masalah pengendalian yang berfungsi mencegah dan menangani kesalahan/kegagalan sistem.

P: SISTEM INFORMASI BISNIS

         Umumnya topik-topik yang membahas SIM (Sistem Informasi Manajemen) dan 
SIB (Sistem Informasi Bisnis) menekankan pada pembahasan sistem informasi 
penjualan, akuntansi, personalia dan sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa 
SIM dan SIB secara sepintas adalah sama, karena seorang manajer pada 
dasarnya menjalankan suatu bisnis, tetapi bila dianalisa lebih lanjut akan 
ditemukan beberapa hal yang berbeda, yaitu :
a.        Sumber data SIB lebih dominan bersumber dari luar organisasi (peraturan pemerintah, 
perpajakan, bursa tenaga kerja, demografi,
 lembaga keuangan,  serikat buruh, pasar modal), sedangkan SIM dari transaksi harian organisasi. 
b.      SIB lebih dominan digunakan oleh investor dan SIM lebih ditujukan untuk 
         manajemen agar dapat mengawasi sumber daya yang tersedia sehingga dapat bekerja 
secara efisien dan efektif· SIB dapat diperoleh dari hasil penelitian,
 membeli dari pusat data statistik dan dari informasi-informasi lainnya.
c.       SIM dalam menyajikan informasi penjualan berkaitan dengan target yang dicapai,
 perbandingan dengan anggaran, gambaran trend penjualan,  
 sedangkan SIB lebih menekankan pada beberapa persen pangsa pasar yang dikuasai 
oleh perusahaan, beberapa persen lagi yang dapat dikuasai, 
bagaimana strategi pesaing dalam meningkatkan pangsa pasar. Dari tingkatannya SIM
 merupakan bagian dari SIB, sedangkan SIA merupakan bagian dari SIM
 
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Kapabilitas bangsa kita dibidang teknologi komunikasi informasi sangat di harapkan untukditingkatkan agar kita dapat meningkatkan harkatdan martabat bangsa kita baik dari segi ekonomi maupun pengetahuan dan teknologi. Apalagi dengan semakin kuatnya keyakinan bahwa manfaat teknologi komunikasi informasi sangat dapat diandalkan untuk dimanfaatkan disegala bidang pekerjaan.
Dan salah satu upaya pemerintah yang sangat mungkin adalah pengadaan fasilitas teknologi
komunikasi informasi yang memadai. Namun demikian, yang terpenting bukanlah pengadaan
perangkat teknologi komunikasi informasi tersebut semata tetapi juga bagaimana kita memanfaatkan perangkat teknologi komunikasi informasi tersebut dengan program-program yang jelas dan tersusun matang dengan disesuaikan pada kebutuhan masyarakat yang menjadi target program-program tersebu

Daftar Pustaka

1. turban, efraim. 2002. information for management, 3rd edition. John wiley & sons inc. USA
2. Davis, William S., Systems Analysis And Design : A Structured Approach, 
   Addison-Wesley Publishing Company, 1983.
3. HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan 
   Terstruktur, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
4. Lucas JR, Henry C., Analisis, Desain, Dan Implementasi Sistem Informasi, 
   Penerbit Erlangga, Edisi Tiga, Jakarta, 1987.
5. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems,
   Macmillan Publishing Company, New York, 1991.
6. tri susanto. April 2001. Bluetooth: teknologi komonikasi wireless untuk layanan     
 multimedia dengan jangkawan terbatas. Elektro indonisia, 
nomor 36, tahun VII, ww.elektroindonisia.com